Dipasang 14 Tiang Pancang TRENGGALEK
- Pembangunan jembatan Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari yang
roboh beberapa waktu terus dikebut Dinas Bina Marga dan Pengairan
Trenggalek. Saat ini, dinas tersebut berhasil menancapkan 14 tiang
pancang di sekitar jembatan tersebut. Ke-14 tiang pancang ini
difungsikan sebagai pondasi jembatan baru. Dengan ditancapkan 14
tiang itu, diperkirakan jembatan yang menghubungkan antara Desa
Sukorame dengan Ngebang, Ngadirejo bisa difungsikan kembali tiga
bulan lagi. Bahkan, menurut Satrio Wibowo, Kabid Pembangunan, Dinas
Bina Marga dan Pengairan Trenggalek, berdasarkan planning
jembatan Sukorame akan diperlebar dan diperpanjang. Jika sesuai
rencana lebar jembatan menjadi 4,5 meter, panjangnya menjadi 32
meter. Sedangkan kondisi saat ini, lebar masih 3 meter dan panjang
27 meter.
Satrio Wibowo menyatakan, dana yang dipakai membangun kembali
jembatan Sukorame adalah dari APBD 2009. Total anggaran sekitar
Rp 420 juta. Diperkirakan tiga bulan lagi, jembatan ini bisa
dilalui masyarakat. Ketika
ditanya, kenapa jembatan Sukorame diperlebar? Satrio Wibowo
melanjutkan, ke depan jembatan ini tidak hanya difungsikan sebagai
jembatan desa yang hanya menghubungkan antardesa, tapi
antarkabupaten. “Logikanya, jika antarkabupaten maka yang melewati
jembatan ini tidak hanya kendaraan roda dua tapi roda empat yang
memiliki muatan banyak,” ujarnya. Mengenai saluran irigasi yang
saat ini terganggung karena ikut putus? Satrio menyatakan, saluran
tersebut akan dibuatkan yang lebih bagus, ketimbang saat ini. Jika
sekarang hanya seperti talang air, kemungkinan akan diganti dengan
dimasukkan ke tanah, sehingga air tetap bisa mengairi sawah petani. Pria
yang gemar memancing ini melanjutkan, tahun 2009 ini tidak hanya
jembatan Sukorame yang digarap. Tapi ada beberapa jembatan yang
perlu dilanjutkan. Tahun ini jembatan yang akan digarap diantaranya
Gondaarum, Ngerencak, Konang, dan Kecamatan Panggul. Untuk
jembatan Konang, lebarnya 4,5 meter dan panjang 92 meter.
“Diperkirakan tahun ini jembatan tersebut kelar,” katanya. Keuntungan
jika kedua jembatan ini kelar, maka potensi wisata di Panggul bisa
terangkat. Selain itu, perekonomian para nelayan setempat juga
meningkat. Sebab, akses untuk menuju ke pantai maupun ke daerah
pemasaran ikan sangat mudah. “Selama jembatan ini belum dibangun,
nelayan dalam membawa hasil lautnya hanya memakai sepeda
motor, karena jembatan cukup dilewati sepeda motor, tapi
ketika nanti jembatan sudah lebar, roda empat bahkan truk bisa
masuk ke pantai untuk mengangkat hasil laut,” ujarnya. Seperti
diketahui, Jembatan Sukorame beberapa waktu ambrol karena
diterjang banjir. Tak pelak kondisi tersebut membuat masyarakat
sekitar resah. Karena mereka harus memutar jika ingin ke desa lain.
Selain itu, petani juga resah, sebab talang air di jembatan tersebut
juga putus. (and)