TENGGALEK - Menanggapi
temuan indikasi manipulasi DPT, KPUD Trenggalek segera mengumpulkan
seluruh petugas PPK dan KPPS untuk mengecek kemungkinan munculnya nomor
induk kependudukan atau nama ganda dalam DPT. Namun demikian, saat KPUD
Trenggalek meminta hasil temuan dugaan manipulasi DPT, pihak PDI-P tak
memberikan. Sebelumnya, tim PDI-P melalui Sekretaris Jenderal
PDI-P Pramono Anung melaporkan temuan indikasi manipulasi DPT di Daerah
Pemilihan Jawa Timur VII (dapil VII), yaitu Trenggalek, Ngawi,
Ponorogo, Magetan, dan Pacitan. "Setelah rilis PDI-P disampaikan,
kami segera menghubungi ketua DPC PDI-P Trenggalek Akbar Abas untuk
meminta hasil tersebut agar mempermudah kami untuk melakukan
pengecekan. Namun hingga saat ini, PDI-P tak menyerahkan hasil
tersebut," ujar Ketua KPUD Trenggalek Zainal Abidin, Jumat (20/3) di
sela pertemuan dengan Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, di Surabaya. Terhadap
sikap PDI-P tersebut, Zainal mengaku sangat kecewa. Temuan indikasi
manipulasi yang diharapkan dapat membantu memperlancar penelusuran
dugaan munculnya suara ganda justru tak ditunjukkan atau diserahkan ke
KPUD setempat. "PDI-P sendiri merilis hasil temuan mereka di
pusat (Jakarta) tetapi saat kami meminta hasilnya di daerah justru
tidak ada," tambah Zainal. Saat hendak dikonfirmasi Kompas terkait hasil temuan mereka, Ketua DPC PDI-P Trenggalek Akbar Abas tidak dapat dihubungi. Kumpulkan PPK dan KPPS Untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya suara ganda dalam pemilu, KPUD
Trenggalek mengumpulkan seluruh PPK dan KPPS. Menurut Zainal, sebelum
kartu C4 (undangan mengikuti pemungutan suara) diberikan pada pemilih,
PPK dan KPPS akan mengecek data DPT ganda ke masing-masing TPS. "Tanggal
30 Maret 2009, pengecekan selesai. Yang jelas, kami tidak akan merubah
jumlah pemilih, namun hanya memastikan agar setiap pemilih hanya punya
kesempatan memilih satu kali," ucapnya. Menurut Zainal, KPUD
Trenggalek sebenarnya telah memberikan kesempatan kepada masing-masing
partai untuk melakukan pengecekan jumlah pemilih sejak 29 September
2008. Namun, komplain tentang DPT justru baru muncul menjelang pemilu. Zainal
mengungkapkan, terjadinya data ganda baik berupa nomor induk
kependudukan (NIK), nama, maupun tempat dan tanggal lahir sebagian
terjadi sejak data agregat dari dinas kependudukan diberikan. Untuk
menghindari hal ini, KPUD Trenggalek mengambil tiga langkah antisipasi,
yaitu pemberian kartu C4 satu kali untuk satu pemilih, pemberian tanda
tinta pada pemil ih, dan petugas KPPS berhak bertanya tentang identitas
diri pemilih. Hingga saat ini di Trenggalek tercatat total 1.413 TPS
dengan jumlah DPT 579.943 pemilih. Selain Trenggalek, pengecekan
ulang DPT juga dilakukan di empat daerah lain di dapil VII, yaitu
Ngawi, Ponorogo, Magetan, dan Pacitan. Ketua KPU Provinsi Jawa Timur
Nikmatul Hidayani meng atakan, semua ketua KPUD daerah diperintahkan
mengumpulkan semua parpol dan melakukan pengecekan ulang DPT. Jika
terdapat data ganda, maka yang diberlakukan hanya satu data. Secara
terpisah, menyikapi dugaan manipulasi DPT di Jawa Timur, Gubernur Jawa
Timur Soekarwo siap melakukan pengecekan ulang DPT jika KPU
memerintahkan. Hal tersebut dilakukan sebelum Pemilu Legislatif 2009
dimulai.
|